Selasa, 31 Maret 2015

SOAL TABUNG DAN PENYELESAIANNYA UNTUK KELAS IX

Berikut beberapa soal latihan tentang tabung yang disertai penyelesaiannya

1.  Diketahui sebuah tabung memiliki jari-jari 7 cm dan tinggi 10 cm. Luas permukaan tabung tersebut adalah …
Penyelesaian:
L permukaan tabung = 2πr (r + t)
                                = 2 × 22/7 × 7 (7 + 10)
                                = 748 cm2

2.   Diketahui luas selimut tabung 440 cm2. Jika jari-jari alas tabung 7 cm, maka tinggi tabung tersebut adalah…
Penyelesaian:
L selimut tabung = 2πrt
                  440   = 2 × 22/7 × 7 × t
                  440   = 44 t
                     t     = 10 cm

3.    Sebuah tabung diketahui jari-jarinya 7 cm, dan tingginya 10 cm. Tentukan volume tabung tersebut.
Penyelesaian:
V tabung = πr2t
               = 22/7 × 7 × 7 × 10
               = 1.540 cm3

4.   Diketahui sebuah tangki air berbentuk tabung yang tingginya 200 cm. Tabung tersebut dapat menampung air sampai penuh sebanyak 1.500 liter. Tentukan luas alas tangki tersebut.
Penyelesaian:
Volume tangki = 1.500 liter = 1.500 dm3 = 1.500.000 cm3
Tinggi tangki = 200 cm

V                 = πr2 × t
1.500.000    = luas alas × t
1.500.000    = luas alas × 200
Luas alas      = 7.500 cm2

Senin, 30 Maret 2015

Soal Tata Boga Kelas VII

Berikut alternatif soal yang dapat dimasukkan untuk UTS mata pelajaran tata boga kelas VII SMP.

1.      Zat yang terkandung dalam makanan yang dibutuhkan manusia bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh, disebut…
a.       Lemak                       b. Gizi             c. Protein                     d. Vitamin
2.      Ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan dan kesehatan, adalah…
a.       Tata boga                  b. Penjaskes     c. Biologi                     d. Ilmu gizi
3.      Berikut ini bukan kegunaan dari makanan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, yaitu…
a.       Memudahkan penyakit menyerang        c. Memelihara kesehatan
b.      Memberi tenaga                                   d. Memberi rasa kenyang
4.      Di antara kacang-kacangan berikut, yang mempunyai mutu terbaik yaitu…
a.       Kacang kedelai          c. Kacang tanah
b.      Kacang hijau              d. Kacang merah
5.      Berikut merupakan buah-buahan yang bertekstur keras, kecuali…
a.       Apel                 b. Strawberry              c. Jambu batu              d. Kedondong
6.      Gandum merupakan bahan makanan pokok yang berasal dari daerah…
a.       Iklim dingin     b. iklim panas              c. iklim sedang            d. iklim tropis
7.      Penyakit rakhitis dapat terjadi karena seseorang mengalami kekurangan…
a.       Vitamin A       b. Vitamin B               c. Vitamin C                d. Vitamin D
8.      Untuk mencegah terjadinya penyakit gondok kita dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung…
a.       Kalsium           b. Kalium                    c. Yodium                  d. Flour                      
9.      Kekurangan protein dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit…
a.       Marasmus        b. Anemia                    c. Pelagra                     d. Beri-beri
10.  Gusi berdarah dan skorbut dapat terjadi karena seseorang mengalami kekurangan…

a.       Vitamin D       b. Vitamin C               c. Vitamin B6              d. Vitamin B12

Kamis, 03 April 2014

Pembelajaran Konvensional

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, konvensional artinya berdasarkan konvensi/ kesepakatan umum seperti adat istiadat, kebiasaan, kelaziman. Jadi pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dan sudah merupakan suatu cara yang lazim sejak dahulu. Menurut Darhim (2002) pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang masih mengutamakan metode ceramah atau ekspositori. Pembelajaran matematika masih cenderung lebih terpusat pada guru.
Pada pembelajaran konvensional siswa cenderung pasif, karena aktivitas belajar mengajar berpusat kepada guru. Kegiatan pasif yang dilakukan siswa akan menjadikan siswa kurang memahami konsep matematika karena mereka tidak melakukan kegiatan penemuan dalam pembelajaran matematika. Proses berpikir matematispun akan sulit dikembangkan karena siswa menerima pengetahuan dari guru.
Kholik (dalam Amelia 2013: 14) menerangkan bahwa secara umum cirri-ciri pembelajaran konvensional adalah:
a.       Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsikan sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai standar.
b.      Belajar secara individual.
c.       Pembelajaran secara abstrak dan teoritis.
d.      Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final.
e.       Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.
f.       Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik.
g.      Interaksi di antara siswa kurang.
h.      Guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.
Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode konvensional adalah sebagai berikut (Rohimah: 2012):
1)      guru memberikan apersepsi terhadap siswa dan memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang diajarkan,
2)      guru menerangkan bahan ajar secara verbal,
3)      guru memberikan contoh-contoh,
4)      guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya dan menjawab pertanyaannya,
5)      guru memberikan tugas kepada siswa yang sesuai dengan materi dan contoh soal yang diberikan,
6)      guru mengkonfirmasi tugas yang telah dikerjakan oleh siswa,
7)      guru menuntun siswa untuk menyimpulkan inti pelajaran.
Daftar Pustaka:
Amelia, A. (2013). Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Melalui Penerapan Pendekatan Metakognitif. Skripsi: tidak diterbitkan.
Darhim. (2002). Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas Awal. Bandung: FPMIPA UPI
Rohimah, Siti Maryam. 2012. Metode Ceramah dalam Pembelajaran [On-line]. Tersedia: http://www.rofayuliaazhar.com/2012/06/metode-ceramah-dalam-pembelajaran.html  [21 Maret 2014]


Selasa, 07 Januari 2014

Tugas Multimedia: Editing Photoshop

                                          Before

                                         After

Foto diatas diedit dengan menggunakan photoshop. Foto yang telah diedit tersebut dirubah menjadi lebih terang dan cerah, kemudian pada bagian pipi dibuat menjadi lebih merona, pada bagian bibir dibuat menjadi lebih berwarna namun terlihat tetap natural, dan pada bagian mata dibuat lebih kecoklatan dan kelopak lebih cerah.Selain digital make up, dengan menggunakan photoshop kitapun dapat mengedit bangunan contohnya dengan menggunakan teknik dualtone seperti pada gambar dibawah ini.

                                          Before

                                         After

Tugas Multimedia: Video Media Pembelajaran



Permainan: Kartu Uno Grafik Fungsi Kuadrat

Senin, 09 Desember 2013

POWER POINT MULTIMEDIA

Power point ini memuat materi kelas X SMA yaitu perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku. Power point ini adalah salah satu tugas dari mata kuliah multimedia. Power point ini dapat di download :D

Sabtu, 07 Desember 2013

ARTIKEL APLIKASI KONSEP MATEMATIKA


aplikasi konsep matematika pada desain interior

Annisa Rohyani
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak
Desain interior sangat erat kaitannya dengan geometri matematika. Karena prinsip-prinsip matematika yang sering digunakan dalam proses perancangan desain interior, seperti perhitungan panjang, luas bidang dan volume pada bangun dua dimensi dan tiga dimensi sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan pada rencana anggaran biaya, juga kemampuan memproyeksikan bidang dua dimensi menjadi tiga dimensi, atau sebaliknya harus dipahami dengan benar. Salah satu pendukung keberhasilan dalam bidang interior adalah perencanaan yang baik, dan perencanaan itu tidak dapat berjalan tanpa geometri matematika. Matematika bukan hanya terlibat dalam perhitungan biaya untuk pembuatan ornamen saja, namun juga memiliki kaitan dengan ukuran benda yang dijadikan sebagai penghias. Rumus matematika pun banyak digunakan untuk menghitung luas, volume atau ukuran benda yang kaitannya dengan biaya pembuatan benda tersebut. Banyak sekali contoh bangunan–bangunan yang menggunakan geometri matematika dalam perencanaan dan pembuatannya. Prinsip–prinsip matematika menjadi alat bantu pembuatan bangunan tersebut, seperti dalil phytagoras dan rasio. Dan aplikasi matematika  pada desain interior ini sudah dilakukan sejak dulu.

Kata Kunci : desain, interior, geometri.

Pendahuluan
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang besaran, struktur, ruang dan perubahan. Matematika dalam konsepnya memiliki banyak aspek untuk dipelajari. Banyak diantara kita yang bertanya, apa manfaat kita mempelajari matematika? Padahal seluruh aspek matematika tersebut dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata . Pengaplikasian konsep matematika ini sangat bermanfaat bagi kehidupan. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep matematika selalu berjalan mengiringi perkembangan tersebut.
Geometri merupakan salah satu aspek matematika di samping aspek bilangan, aljabar, statistika dan peluang, logika, trigonometri, dan kalkulus. Geometri sebagai aspek dari matematika tidak dapat hanya dipandang sebagai bagian dari matematika. Hal ini karena adanya keterkaitan antar aspek yang satu dengan yang lain dalam matematika untuk secara bersama-sama memberikan sumbangan dalam kemajuan ilmu dan teknologi. Geometri bersama matematika bertujuan untuk : 1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi, 2) mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba, 3) mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, dan 4) mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, dalam menjelaskan gagasan. Soemadi (2000: 1) mengatakan bahwa pada dasarnya tujuan geometri adalah mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengajar membaca dan menginterprestasikan argumen-argumen matematika, menanamkan pengetahuan (geometri) yang diperlukan untuk studi lanjut dan mengembangkan kemampuan keruangan.
Geometri adalah salah satu hal yang sangat terkait dalam pendesainan, karena secara umum ruang lingkup geometri adalah mengenai garis dan sudut, bangun-bangun datar, bangun-bangun ruang, kesimetrian, kesebangunan, kekongruenan, dan geometri analitis. Maka pastilah hubungan antara geometri dan desain interior sangat mengikat. Karena desain interior adalah salah satu bidang studi keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain yang bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya.
Kemampuan mendesain interior ruangan sangat memerlukan keahlian matematika. Karena pendesain harus paham tentang prinsip-prinsip matematika yang sering digunakan dalam proses perancangan desain interior, seperti perhitungan panjang, luas bidang dan volume pada bangun dua dimensi dan tiga dimensi sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan pada rencana anggaran biaya, juga kemampuan memproyeksikan bidang dua dimensi menjadi tiga dimensi, atau sebaliknya.
 Tujuan dari adanya artikel ini adalah agar pembaca mengetahui bahwa matematika merupakan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Matematika selalu mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kehidupan sederhana, sebetulnya kita sering menggunakan matematika baik untuk transaksi jual beli, sekedar menghitung berapa banyak barang belanjaan yang kita sudah beli ataupun menghitung waktu perjalanan kita dari rumah ke tempat tujuan. Namun lebih spesifik lagi, akan dibahas tentang manfaat matematika dalam bidang keruangan. Betapa matematika berperan dalam bidang desain interior.
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi kepustakaan. Cara–cara yang digunakan pada penulisan artikel ini adalah dengan membaca sumber–sumber yang mendukung pembuatan artikel ini. Penggunaan studi kepustakaan dimaksudkan agar isi dari artikel ini dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat dari penulisan artikel ini antara lain agar pembaca dapat memahami bahwa matematika sebagai ilmu bukan hanya mempelajari konsep saja, namun konsep tersebut pun dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Bahkan aplikasi matematika sesungguhnya sangat dekat dengan kehidupan sehari–hari kita. Terutama manfaat dalam penerapannya di bidang desain interior. Serta agar pembaca mengetahui letak peran dari konsep matematika itu sendiri dalam keterkaitannya dengan desain interior.

Tinjauan Pustaka
Hingga saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para matematikawan tentang apa yang disebut matematika itu sendiri. Untuk mendeskripsikan definisi kata matematika para matematikawan belum pernah mencapai satu titik puncak kesepakatan yang sempurna. Namun ada pendapat dari ahli yang mengatakan bahwa matematika dipandang sebagai suatu bahasa, struktur logika, batang tubuh dari bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk menarik kesimpulan, esensi ilmu terhadap dunia fisik, dan sebagai aktivitas intelektual. (Jackson, 1992:750). Dan Dienes juga mengatakan bahwa matematika adalah ilmu seni kreatif. Oleh karena itu, matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni. (Ruseffendi, 1988:160).
Matematika dalam konsepnya memiliki banyak aspek untuk dipelajari. Geometri merupakan salah satu aspek matematika, di samping aspek bilangan, aljabar, statistika dan peluang, logika, trigonometri, dan kalkulus. Pada awalnya geometri yang lahir dan berkembang di Mesir dan Babilonia merupakan sebuah hasil dari keinginan dan harapan para pemimpin pemerintahan dan agama pada masa itu. Hal ini dimaksudkan untuk bisa mendirikan bangunan yang kokoh dan besar. Teknik-teknik geometri yang berkembang pada masa itu pada umumnya masih kasar dan bersifat intuitif, akan tetapi cukup akurat dan dapat memenuhi kebutuhan perhitungan. Berbagai fakta tentang teknik-teknik geometri saat itu termuat dalam Ahmes Papirus yang ditulis lebih kurang tahun 1650 SM dan ditemukan pada abad ke-9. Dalam Papirus ini terdapat formula tentang perhitungan luas daerah suatu persegipanjang, segitiga siku-siku, trapesium yang mempunyai kaki tegak lurus dengan alasnya, serta formula tentang pendekatan perhitungan luas lingkaran.
Namun dalam perkembangannya, matematikawan yang pertama kali tidak puas terhadap metode yang didasari semata-mata pada pengalaman adalah Thales (640 – 546 SM). Sehingga masyarakat sekarang menghargai Thales sebagai orang yang selalu berkata ”Buktikan itu!” dan bahkan ia selalu melakukan pembuktian tersebut (Wakyudin, 2004: 137).
Hasil kerja dan prinsip Thales telah menandai awal dari sebuah era kemajuan matematika yang mengembangkan pembuktian deduktif sebagai alasan logis yang dapat diterima. Pengembangan pembuktian deduktif mencapai puncaknya dengan lahirnya buku karya Euclid yang diberi judul Element.
Dalam geometri upaya memahami hal-hal yang abstrak guna memperoleh penyelesaian dilakukan melalui pembelajaran yang kontekstual dan pemodelan yang lebih konkret. Pada asal mula lahirnya geometri, berawal dari upaya untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah kongkret dalam kehidupan manusia. Berawal dari keinginan untuk membuat bangunan yang megah dan indah, mempermudah pengukuran, mengakuratkan perhitungan, dan menyelesaikan masalah keruangan lainnya.
Sifat alami geometri yang abstrak berkaitan dengan bangun-bangun pada matematika, berawal dari persoalan nyata kehidupan manusia. Sehingga hubungan antara realitas dan penyusunan pengertian manusia berhubungan erat dengan fenomenologi. Menurut Edmund Hussrel dalam Dwin Gideon (2004 : 217), seluruh ciri benda yang masuk ke dalam kesadaran sebagai fenomena. Fenomena bersifat intensional, yang berarti selalu berhubungan dengan struktur kesadaran. Kesadaran senantiasa terarah menampakkan diri, sehingga terjadi korelasi antara kesadaran dengan fenomena.
Matematika dalam konsepnya memiliki banyak aspek untuk dipelajari. Dan seluruh aspek matematika tersebut dapat diaplikasikan di kehidupan nyata. Contohnya saja matematika dapat digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasiswa atau karyawan yang menggunakan tes tulis dengan materi matematika (biasanya logika dan berhitung) untuk mengetahui kemampuan berpikir cepat dan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik informatika atau komputer konsep bilangan basis juga digunakan. Dan contoh sederhana lainnya adalah ketika terjadi jual beli, tentunya perhitungan nominal uang juga menggunakan konsep matematika.  Menurut Andrea J. O'Connor bahwa "Mathematic is used by engineers to solve a very wide range of problem, including design calculations for building, machines, electronic components or chemical plants". Maka jelaslah, matematika sangat aplikatif. Semua aspek matematika, mulai dari aljabar, logika, bilangan ataupun yang lainnya mempunyai manfaat masing–masing bagi kehidupan kita. Demikian pula geometri matematika, yang sangat bermanfaat bagi kehidupan terutama di bidang keruangan. Arsitektur bangunan, desain interior, atau desain grafis sangat memerlukan kemampuan geometri matematika yang baik.



Pembahasan
Matematika sangat bermanfaat dalam bidang keruangan. Karena dalam bidang keruangan terutama desain interior, akan sangat diperlukan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip matematika yang sering digunakan dalam proses perancangan desain interior.
Dalam desain interior kegiatan memperhitungkan luas benda atau volume benda tidaklah asing. Dalam memperhitungkan luas maupun volume tersebut, rumus dalam matematikalah yang digunakan sebagai penyelesaiannya.
 Contohnya saja bila akan menghitung luas sebuah alas ornamen yang berbentuk persegi, maka akan digunakan rumus s2 (sisi × sisi).
Jika diketahui panjang sisi = 10 cm, maka luas dari alas berbentuk persegi tersebut adalah 
s2 = (sisi × sisi)
    =10 cm × 10 cm
    =100 cm2

                                             Gambar : ilustrasi alas berbentuk persegi

Contoh lain adalah metode yang digunakan untuk pembuatan bangunan Alhambra, yang merupakan salah satu bangunan peninggalan islam dinasti Nasrid di Granada, Spanyol. Alhambra merupakan bangunan muslim yang didesain dengan menggunakan ilmu matematika sederhana. Berdasar pada metode ratio 1:5. Metode ratio ini sering digunakan pada pembuatan bangunan-bangunan untuk penentuan denah yaitu perbandingan panjang dan lebar. Selain itu aspek ratio ini juga berlaku untuk ketinggian, yaitu perbandingan lebar dan tinggi bangunan. Sebagai contoh bangunan yang mengaplikasikan aspek ratio ini adalah denah bangunan Palacio del Parta di Alhambra dan menara Abd Al-Rahman III di Masjid Cordoba, tinggi menara ini adalah lima kali tinggi lebar bangunannya.
Prinsip matematika lainnya yang sering digunakan adalah dalil pitagoras, yang berasal dari Yunani, dan sedang berkembang pada saat itu. Teori ini memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap metode pembangunan sampai sekarang. Contoh kasus yang menggunakan dalil pitagoras adalah pada pembuatan bangunan Alhambra, Arsitek pada saat itu tidak menggunakan busur untuk menentukan sudut, melainkan memanfaatkan diagonal pada segitiga. Pemanfaatan diagonal tersebut untuk digunakan pada salah satu sisi segitiga akan menghasilkan sudut yang berbeda. Sehingga akan didapatkan dua segitiga yang sering digunakan dengan sudut 90, 45, 45 atau disebut dengan Escuadra dan sudut 90, 60, 30 atau disebut dengan cartabon.



 

Secara sederhana, kita bisa melihat bentuk seperti segitiga, segiempat, lingkaran, kubus, balok, prisma, dan bola banyak digunakan sebagai bentuk ornamen – ornamen penghias ruang. Bentuk – bentuk ini juga merupakan bentuk dari geometri matematika.




                          Gambar: Contoh dari ornamen klasik yang mempunyai unsur bentuk lingkaran

Meskipun dalam pendesainan suatu ruangan warna sangat berpengaruh, namun pada kenyataannya bentuk dari benda sebagai ornamenpun sangat berpengaruh. Pembentukan ornamen yang kurang tepat berpengaruh pada keefisienan akan tata letak ornamen dalam ruang, serta berpengaruh pada nilai estetika yang dimiliki ornamen tersebut.
Benda yang mengisi ruangan, contohnya sofa pada ruang keluarga, di pandang dari segi desain interior, harus bersesuaian antara warna sofa dengan warna dari dinding serta benda pengisi lain di ruangan tersebut. Tata letak yang sesuai menjadi salah satu pertimbangan khusus pula. Namun di pandang dari segi geometri matematika, ukuran dari sofa juga sangat berpengaruh untuk kesepadanan antara ukuran sofa dengan ukuran dari ruangan. Tidak hanya dari segi ukuran, namun dari segi kesimetrisan sofapun dapat mempengaruhi nilai estetika dari sofa tersebut.
Dalam hubungannya, matematika tidak hanya melibatkan konsep geometri dalam desain interior. Namun, matematikapun melibatkan perhitungan matematika untuk merencanakan anggaran biaya yang akan dikeluarkan untuk desain interior. Perhitungan luas serta volume pada bangun ruang yang digunakan sebagai ornamenpun berpengaruh kepada anggaran biaya yang harus di keluarkan untuk merealisasikan desain pada interior ruang. Oleh karena itu, matematika sangat berkaitan erat dengan bidang desain interior. Dan matematika tidak dapat dipisahkan dari bidang desain interor.
Kesimpulan
Matematika adalah ilmu yang tidak hanya mempelajari tentang konsep, tetapi juga sangatlah aplikatif. Aplikasi dari konsep matematika sangatlah luas. Kita dapat menjumpai hubungan matematika dengan banyak bidang lainnya. Karena pada dasarnya, matematika selalu berkaitan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang ada. Dan salah satu aplikasi dari konsep matematika dapat dijumpai dalam bidang desain interior. Dalam desain interior, geometri matematika sangatlah menjadi hal yang mutlak untuk dipahami. Karena geometri matematika sangat berpengaruh pada keselarasan pendesainan interior ruang.

Referensi
Sondang, D. N. (2007). Geometri: Kebebasan Ekspresi Keindahan Dilatarbelakangi Kebudayaan. arsitektur.net [Online], Vol 1 (1), 1 halaman. Tersedia:
Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. (2011). Desain Interior S-1[Online]. Tersedia:  http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=14 [1 Mar 2011 ].
Leonard. (2009). Matematika Dalam Kehidupan Nyata [Online]. Tersedia: http://leoriset.blogspot.com/2009/01/matematika-dalam-kehidupan-nyata.html [ 29 Januari 2009].
Masthoni. (2009). Memahami Kembali Definisi dan Deskripsi Matematika[Online]. Tersedia: http://masthoni.wordpress.com/2009/07/12/melihat-kembali-definisi-dan-deskripsi-matematika/ [2 Maret 2011].